Penerapan Metode Scrum dalam Pengembangan Software

buku scrum

Scrum adalah kerangka kerja manajemen proyek yang digunakan dalam pengembangan perangkat lunak dan berbagai bidang lainnya. Kerangka kerja ini didesain untuk membantu tim dalam mengembangkan produk secara iteratif dan kolaboratif, dengan fokus pada fleksibilitas, responsif terhadap perubahan, dan pengiriman nilai yang berkelanjutan.

Penerapan Metoda Scrum dalam Pengembangan Software
Penulis : Yudho Yudhanto, Nurul Firdaus
Hal : viii + 85; 13 x 19 cm
Harga : 32.000,-
ISBN Dalam Proses
Sinopsis :

Poin-poin penting tentang Scrum termasuk:

  1. Iterasi (Sprint): Proyek dibagi menjadi iterasi yang disebut “sprint”. Setiap sprint memiliki durasi tertentu, misalnya 2 minggu, selama mana tim fokus pada mengembangkan sejumlah fitur atau pekerjaan yang telah direncanakan.
  2. Ceremonies (Upacara): Ada beberapa upacara penting dalam Scrum, termasuk:
    • Sprint Planning: Di awal setiap sprint, tim merencanakan pekerjaan yang akan dikerjakan selama sprint tersebut.
    • Daily Scrum (Daily Standup): Pertemuan harian di mana anggota tim berbagi apa yang telah mereka lakukan, apa yang akan mereka lakukan, dan apakah ada hambatan yang perlu diatasi.
    • Sprint Review: Di akhir sprint, tim mendemonstrasikan hasil kerja kepada stakeholders dan mendapatkan umpan balik.
    • Sprint Retrospective: Setelah demo sprint, tim merefleksikan apa yang berjalan baik dan apa yang dapat ditingkatkan dalam sprint tersebut.
  3. Product Backlog dan Sprint Backlog: Product Backlog adalah daftar semua fitur, tugas, dan perbaikan yang diinginkan untuk produk. Dari Product Backlog, tim memilih item untuk dimasukkan ke dalam Sprint Backlog untuk dikerjakan selama sprint tertentu.
  4. Role dalam Scrum:
    • Scrum Master: Bertanggung jawab untuk memastikan tim mengikuti praktik Scrum dan menghilangkan hambatan yang menghalangi mereka.
    • Product Owner: Bertanggung jawab atas visi produk dan mengatur prioritas item dalam Product Backlog.
    • Development Team: Tim yang melakukan pekerjaan pengembangan selama sprint.
  5. Transparansi dan Inspeksi: Scrum mendorong transparansi dalam pekerjaan, kemajuan, dan hambatan. Tim secara teratur melakukan inspeksi pada hasil kerja dan merencanakan penyesuaian berdasarkan umpan balik.

Scrum menekankan pada adaptasi dan pembaruan berdasarkan umpan balik dari pengguna dan stakeholders, sehingga memungkinkan tim untuk lebih responsif terhadap perubahan kebutuhan dan pasar. Ini membuat Scrum sangat cocok untuk proyek yang memiliki tingkat kompleksitas tinggi atau ketidakpastian yang tinggi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *